Benarkah Kualitas Pendidikan Indonesia Rendah

Bila kita mengatakan kualitas pendidikan Indonesia rendah, hal ini tentu salah sebab sudah berapa banyak siswa yang berasal dari seluruh Indonesia telah mengikuti olimpiade tingkat dunia di bidang fisika, matematika, kimia, biologi dan bidang-bidang lainnya dan mereka banyak yang memperoleh peringkat pertama bahkan adanya sampai diberikan kehormatan karena begitu pandainya.

Dan perlu diketahui mereka yang bertanding bukan hanya berasal dari sekolah di kota besar, tetapi justru anak-anak yang ikut olimpiade dan memenangkan peringkat pertama berasal dari kota kecil dengan sarana dan prasarana pendidikan yang terbatas. Selain itu paling tidak ada tiga universitas negeri dan beberapa universitas swasata masuk dalam universitas terbaik di dunia, bahkan universitas negeri kita masuk dalam 20 besar universitas terbaik di dunia.

gambar kata-kata pendidikan

Hal tersebut tentu menunjukan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia tidak rendah, tetapi sayang hal ini hanya sebagian kecil yang terlihat baik tetapi masih banyak sekali masalah dan hal buruk yang dihadapi dunia pendidikan kita.

Apalagi sejak runtuhnya pemerintahan orde baru dan digantikan oleh pemerintahan reformasi, dunia pendidikan kita pun seperti mencari jati dirinya kembali. Hal ini disebabkan orde baru runtuh karena sudah banyak orang yang memandang jelek pemerintahan era orde baru, pandangan ini pun berimbas pada dunia pendidikan. Banyak orang yang merasa alergi untuk melanjutkan pendidikan model orde baru, karena merasa kurang tepat atau ingin menunjukan bahwa orde baru telah tiada digantikan era reformasi sehingga pendidikannya pun berubah.

Hal ini tentu saja berakibat fatal dalam dunia pendidikan kita, karena berarti ada perubahan kurikulum dalam dunia pendidikan kita. Apalagi dari pihak pemerintah sendiri pun tidak merasa puas dengan hasil kurikulum era pemerintahan sebelumnya, mereka ingin agar sumber daya manusia kita ditingkatkan apabila memungkinkan seperti negara maju Amerika, Singapura, Malaysia, dan Jepang.

Pemerintah era reformasi ingin agar para siswa dan mahasiswanya serta seluruh tenaga pengajar meningkatkan kualitas pendidikannya. Para pelajar dan mahasiswanya diharapkan mampu dan berani mengungkapkan pendapat, memiliki nilai akedemi yang baik, dan untuk para dosennya diharapkan bisa berperan secara internasional bukan hanya bersifat lokal atau nasional saja.

Maka tidak heran bila saat ini para dosen harus bisa menerbitkan tulisan dalam bahasa Inggris dan dimuat di jurnal sesuai dengan bidang yang dikuasainya. Sedangkan untuk para siswa, tingkat kelulusan di naikan dari tahun ke tahun, alhasil banyak sekali siswa yang kaget begitu juga dengan gurunya karena mereka belum siap maka tidak heran pada awal di mulai aturan ini banyak sekali siswa yang tidak lulus bahkan ada yang sampai satu sekolahan siswanya tidak lulus semua.

Sebenarnya baik maksud dan tujuan pemerintah menaikan nilai kelulusan akademis, sebab dalam satu dua tahun lagi, persaingan yang kita hadapi bukan hanya antara warga negara Indonesia tetapi telah naik yaitu persaiangan antara warga negara lain. Hal ini karena satu dua tahun lagi Indonesia menjadi negara yang terbuka sehingga orang-orang dengan keahlian dapat masuk dan melamar kerja di Indonesia, hal ini tentu akan menjadikan persaingan di dunia kerja akan semakin berat.

Selain itu sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia juga masih kurang bahkan ada sekolah di beberapa daerah yang gedung sekolahnya pun tidak layak untuk dijadikan tempat belajar.

Namun bagaimana pun juga pemerintah saat ini telah berusaha keras meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, apalagi telah dimasukan dalam UUD’45 agar porsi anggaran pendidikan di dalam APBN paling sedikit 20%. Alhasil banyak sekali guru dan dosen yang naik gaji karena naiknya anggaran pemerintah juga dinaikan.