Kreatifitas Siswa SMAN Sumsel Di Masa Libur Sekolah

Sahabat pendidikan, Libur sekolah tak mengalangi siswa SMAN Sumatera Selatan melakukan kegiatan Kreatif. Kali ini, lewat program SMAN Sumsel Mengajar, para siswa memberikan pendidikan dan mengadakan kegiatan sosial sampai ke daerah pelosok. Salah satu "kegiatan Kreatif" tersebut ialah mengajari siswa SMP di sekolah pelosok. Ini diwajibkan sekolah dalam program sumsel mengajar).
Meskipun suasana masih di bulan puasa tak menyurutkan semangat siswa SMAN sumsel untuk terus menggali dan berbagi ilmu pengetahuan dengan siswa yang bersekolah di daerah pelosok. Apalagi memang siswa SMAN sumsel 90 persen berasal dari kabupaten/kota di luar palembang. Alhasil, paling tidak tidak sepulang ke kampung halaman saat libur mereka mengabdi di lingkungan kampungnya masing-masing.

Berbeda dengan tahun sebelumnya kalau libur ramadhan siswa SMAN Sumsel tidak diwajibkan menjalankan program mengajar di daerah asal masing-masing. Tahun ini program tersebut wajib dijalankan oleh siswa. Sesuai dengan program Indonesia mengajar yang diterapkan Mendikbud bapak Anies Bawesdan. Di Program ini mahasiswa, dan pelajar diajak berbagi ilmunya kapada peserta didik yang mengenyam pendidikan yang jarang tersentuh bantuan pemerintah pusat dan daerah.

gambar SMAN Sumsel Palembang

Misalnya saja yang dilakukan siswa Kelas X IPS SMAN Sumsel, Xaperin Dessy, Renaldi Setiawan, Mutia, Andreyanto, dan Astria Septiani putri yang harus rela berjalan dua kilometer untuk menyambangi sekolah-sekolah di Baturaja dan Kabupaten Musi Banyuasi supaya bisa berbagi ilmu dengan siswa di sekolah sana.

"Kami mengajar siswa SMP kak, kalau dibanding siswa yang bersekolah diperkotaan, siswa sekolah di daerah pelosok tertinggal jauh pendalaman materinya," terangnya. Dessy mengungkapkan, tidak hanya tertinggal materi tapi juga sangat minim fasilitas dan tenaga pendidik di sekolah tersebut. Kondisi ini membuat sedikit terlambang berkembang lebih cepat.

Buku masih kurang. Ada juga kondisi sekolah yang sudah tidak layak dipakai lagi. Padahal peserta didiknya sangat rajin-rajin dan memiliki semangat belajar yang tinggi, ungkapnya. Tak hanya mengadakan kegiatan mengajar mereka juga dituntut mengadakan kegiatan sosial serta mengunjungi panti asuhan untuk sharing ilmu pendidikan.

"Di panti Asuhan kami juga mengajar dan bersama-sama membuat keterampilan tangan yang hasilnya bisa dijadikan cendera mata untuk dijual," tuturnya. Kepala Sekolah SMAN Sumsel bapak Reynold Hutabarat mengatakan, program ini akan terus dijalankan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat yang berada di daerah pelosok.

'Program ini bisa melatih kemandirian pelajar SMAN Sumsel dan mengarahkan mereka untuk terus berbagi ilmu pengetahuan" katanya. Dia menambahkan program SMAN Sumsel mengajar ini juga kedepan tidak hanya dilakukan saat libur tahun ajaran baru. tetapi akan diterapkan juga saat libur pascaujian semester. Kedepan guru-guru di SMAN SUmsel akan dilibatkan supaya bisa berjalan lebih maksimal pungkasnya.