Homeschooling Di Indonesia – Home schooling merupakan sistem pendidikan alternatif yang dilaksanakan diluar lembaga formal yang menangani secara memaksimalkan jam belajar pada siswanya. Peserta didik menerima materi pelajaran dengan dari tutor pendamping dan juga pengarahan yang dilakukan orang tua. Home-schooling bukan merupakan kegiatan yang hanya bisa dilaksanakan dirumah, namun home-schooling juga dapat dilaksanakan di tempat –tempat lain seperti halnya di museum, perpustakaan, dan juga lingkungan sekitarnya. Tapi Homeschooling Di Indonesia sering disalahartikan yakni dengan memanfaatkan lembaga-lembaga non-formal yang masih menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar di lembaga tersebut. Pengguna home-schooling di Indonesia kebanyakan datang dari kalangan artis sampai dengan atlet. Oleh sebab itu sistem pendidikan yang seperti ini dipandang eksklusif sebab hanya digunakan oleh para kalangan kelas menengah keatas. Terlepas dari hal tersebut, padahal pada dasarnya home-schooling dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan catatan, home-schooling mampu memberikan keefektivitasan bagi pengajar dan juga peserta didik.
Efektivitas dari home-schooling dapat dilihat dari jam belajar yang tidak teratur. Hal tersebut memberikan kelonggaran bagi anak dan anak hanya akan fokus belajar disaat jamnya. Namun anak – anak yang tidak mempunyai jadwal yang tetap dan pasti, justru tidak akan memahami kedisiplinan seperti yang telah diterpakan di sekolah sebagai lembaga formal. Home schooling tidak seperti sekolah formal dimana anak tidak bisa berjumpa dengan banyak orang mulai dari teman – teman, guru – guru dan juga karyawan seperti halnya di sekolah – sekolah pada umumnya. Di home schooling anak tidak mendapat kesempatan untuk bersosialisasi dengan banyak orang sebab proses belajar mengajar tidak dilaksanakan dengan banya orang, kecuali jika mereka menggunakan sistem home-schooling dengan bentuk komunitas/kelompok. Yang lebih merugikan dari home schooling adalah saat anak mulai memasuki usia dewasa untuk terjun ke masyarakat, mereka justru akan terhambat karena ketidaksiapan mereka dalam melakukan sosialisasi. Anak menjadi kurang memahami tentang bagaimana cara bersosialisasi dengan orang – orang dengan berbagai macam latar belakang, kalangan dan juga usia, sehingga akan muncul banyak kemungkinan bahwa mereka akan mengalami kesulitan dalam menerima perbedaan
Disamping itu, kurangnya kedisiplinan yang diterapkan dalam home-schooling akan mengakibatkan anak terdidik dengan tidak adanya aturan yang mengikat mereka. Seharusnya pembentukan kedisiplinan harus dilakukan sejak dini sehingga mereka tidak akan mengalami kesulitan dalm menerima dan beradaptasi dengan norma maupun aturan- aturan yang ada dalam masyarakat. Home-schooling memang bisa dilakukan di luar rumah. Tapi kenyataanya, home-schooling justru akan menciptakan situasi monoton sehingga seolah-olah anak tidak tidak diperkenalkan ke dunia luar. Selain itu, anak yang belajar melalui home-schooling memang dapat menguasai dan memahami materi maupun kurikulum. Namun mereka belum tentu mengetahui dan juga memahami seberapa besarnya penguasaan materi mereka apabila dibandingkan dengan anak-anak yang belajar di lembaga formal. Sehingga, mereka tidak akan mengerti dan memahami bagaimana cara bersaing dengan sehat dan yang lebih parah adalah jika mereka tidak bisa menerima sebuah kekalahan. Demikianlah beberapa hal yang perlu anda perhatikan mengenai Homeschooling Di Indonesia.
0 Response to "Pengertian Homeschooling Dalam Dunia Pendidikan"
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik.
Harap Tidak Mengkopi Paste Posting ini secara keseluruhan. Karena akan menghancurkan blog ini. Silahkan bila ingin menjadikannya referensi.