Dewasa ini pendidikan adalah kebutuhan bagi setiap orang di era modern. Rasanya individu yang tak mempunyai pendidikan tidak akan mampu bertahan melawan seleksi kehidupan yang keras dan sesulit seperti sekarang. Dimana pun kita berada, setidaknya kita bisa menulis dan membaca agar kita tidak tersesat di suatu tempat yang baru kita datangi. Akan tetapi, untuk berkompetisi dalam kehidupan yang sebenarnya, membaca dan menulis saja kiranya tidak cukup, kitaperlu juga memiliki sebuah keterampilan berhitung, berbahasa, dan kemampuan lainnya yang mampu membantukita agar mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ketika kita melihat ke dalam sebuah lingkungan sekolah, kebannyakan anak akan berkompetisi untuk meraih nilai terbaik. Namun, apakah jika mereka meraih nilai terbaik di kelas tersebut dapat menjamin siswa tersebut menguasai materi seperti yang diharapkan?Kenyataannya, Kita sering mendapati tingkah laku siswa yang hanya berkompetisi mencapai nilai terbaik dengan menggunakan segala macam cara supaya mampu lulus di ujian semester, ulangan bahkan di UN. Sehingga, ilmu tidak terlalu menjadi sesuatu yang diperhatikan karena lebih penting mendapat nilai tinggi dan mampu di atas standar kelulusan.
Dan, apakah Indonesia bisa melahirkan anak-anak yang memiliki intelektual jika Cuma bersaing nilai tanpa adanya persaingan dalam ilmu yang sesungguhnya?. Kita harus segera membenahi semua Yang harus dirubah dari pendidikan di indonesia agar pendidikan di Indonesia mampu melahirkan manusia-manusia cerdik dan mampu bersaing di dunia internasional, yang tidak hanya bagi sebagian individu, namun seluruhnya. Disamping itu type penilaian dari angka wajib ditinggalkan untuk menjadi kata. Karena, hal ini merupakan persepsi yang salah, siswa dididik agar mampu belajar demi sebuah ijazah adalah kesalahan yang cukup fatal dan harus segera diubah demi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.
Model penilaian yang kurang tepat dan mungkin juga pilih kasih sering membuat para siswa yang beranggapan dirinya bisa dan mendapat hasil yang tidak diharapkan dapat menjatuhkan psikis siswa yang bersangkutan, sedangkan siswa yang belum mampu memahami pelajaran atau bahkan sering izin tidak masuk ke kelas memperoleh nilai baik itu malah akan tambah menjadikan anak tersebut malas. Biasanya, penyebab seperti ini terjadi karena pendekatan ke guru atau akibat kekuasaan yang dimiliki oleh wali siswa. Sehingga, Pendidik merasa harus memberikan nilai baik kepada siswa atau sekedar mencari perhatian kepada wali siswa tersebut.
Terkadang keinginan pengajar untuk membuatanak-anak yang mempunyaiSDM yang baik, namun harus berhadapan dengan rasa ketidak percayaan dan rasa kasihan kepada kemampuan anak didiknya. Karena ketidak yakinanan yang dipunyai guru seperti inilah yang juga membuat siswa bertambah tidak percaya diri akan keahliannya sendiri sehingga terbentuklah “timsukses” pada saat Ujian Nasional. Agar dapat mengubah model penilai dari nilai menuju kata, dapat dimulai memberikan model ulangan lisan lalu memberikan hasil penilaian secara langsung setelah mendapat jawaban dari siswa tersebutsehingga siswa yang lain tidak mengetahui format pemberian nilai itu dan tidak terdapat kompetisi yang hanya untuk meraih nilai terbaik serta mampu mencegah terjadinya penurunan mental bagi tiap anak yang menerima nilai rendah. Demikianlah, artikel tentang Yang harus dirubah dari pendidikan di indonesia.
0 Response to "Apa Yang harus Diperbaiki dari pendidikan di indonesia"
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik.
Harap Tidak Mengkopi Paste Posting ini secara keseluruhan. Karena akan menghancurkan blog ini. Silahkan bila ingin menjadikannya referensi.