Mengapa Siswa Gagal UJian? - Pernahkah mendapat nilai kecil dibawah KKM ketika ujian/ulangan?.
Nilai kecil adalah salah satu hal yang menakutkan bagi siswa ketika berhadapan dengan masalah sekolah. Siswa sudah mati-matian belajar semalam suntuk begadang tanpa tidur tapi hasilnya tetap mengecewakan. Sudah mengurangi waktu bermain demi manambah jam belajar tetapi hasilnya tetap jauh dari harapan. Hal ini akan menimbulkan kekecewaan pada diri siswa sendiri, merasa sia-sia usaha belajarnya yang akan berakhir berkurangnya motivasi belajar siswa.
Nilai kecil ketika ujian bukan hanya hal buruk bagi siswa tapi juga bagi guru/pendidik karena mereka merasa gagal menjadi seorang pendidik yang baik, gagal memberikan materi pelajaran, gagal menciptakan generasi yang cerdas. Banyaknya jumlah siswa yang remedial/mendapat nilai dibawah KKM menyimpulkan bahwa materi yang diberikan oleh guru gagal diserap otak siswa.
Baca: Ciri-Ciri Guru Yang Disukai Siswa
Berikut beberapa hal yang bisa jadi penyebabnya berdasarkan pengalaman seorang guru
1. Materi Ujian Yang terlalu sulit
Banyaknya materi ujian menjadi alasan kenapa banyak siswa gagal dalam ujian karena siswa akan kesulitan memahami materi jika terlalu banyak. Butuh waktu yang lama untuk memahami materi yang mungkin tergolong sulit misalnya terlalu banyak rumus-rumus yang harus dimengerti (mata pelajaran exact) atau terlalu banyak materi yang harus dihafal (mata pelajaran non exact).
- Bagi guru pahamilah berapa banyak materi selama satu semester. hal ini biasanya dilakukan pada awal semester (ketika membuat perangkat pembelajaran). Jika materinya banyak sebaiknya ulangan harian dibagi sesuai dengan tingkat kesulitan dan banyaknya materi. Sebelum menjanjikan ulangan/ujian pastikan semua siswa sudah mengerti dan memahami materi yang telah guru berikan.
- Kesesuaian antara materi yang diberikan dan soal ujian harus relevan. Ketika guru membuat soal ujian pastikan materi tersebut sudah benar0-benar diberikan pada siswa jangan sampai soal ujian belum pernah diberikan/dijelaskan oleh guru sehingga siswa sering menjawab asal-asalan bahkan mengosongkan jawaban.
- Sebelum melaksanakan ujian sebaiknya memberikan latihan atau simulasi pra ujian untuk meninjau seberapa mengerti siswa dengan materi yang telah diberikan guru.
2. Diskomunikasi antara siswa dan guru
Komunikasi yang baik antara guru dan siswa harus terjalin dengan baik karena jika terjadi diskomunikasi akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Sesering mungkin mengingatkan siswa jadwal ujian karena siswa cenderung lupa karena terlalu banyak pelajaran/kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah yang harus mereka ikuti. Selain merasa diingatkan siswa juga akan termotivasi untuk belajar mempersiapkan ujian/ulangan.
3. Waktu Ujian
Pemilihan waktu ujian/ulangan bisa menjadi salah satu faktor penyebab bobroknya nilai siswa.
- Pilihlah hari/tanggal yang diperkirakan siswA tidak mengikuti ujian/ulangan mata pelajaran lain karena mereka akan merasa terbebani harus menghafal/memahami materi 2 atau 3 mata pelajaran sekaligus.
- Pilihlah waktu ujian pada pagi hari, jam pertama atau kedua karena pada pagi hari konsentrasi siswa masih baik dan otak siswa masih fresh
- Pemilihan waktu ujian jangan terlalu mendadak atau istilahnya ulangan dadakan karena ada beberapa guru yang sering melakukan hal ini. Ingatkan siswa satu atau dua pertemuan terakhir jika akan melaksanakan ujian atau bahkan ingatkan siswa satu minggu sebelum pelaksanaan ujian.
4. Suasana ujian
Suasana kelas yang tenang akan meningkatkan konsentrasi siswa ketika mengerjakan soal ujian.
- Aturlah tempat duduk siswa sebelum mulai ujian misalnya memindahkan siswa yang sering ribut ke barisan depan atau memisahkan siswa berteman akrab yang sering contekan.
- Bagi guru jangan terlalu sering mendekati siswa karena siswa akan merasa grogi dan memecahkan konsentrasi siswa mengerjakan soal ujian.
- Tutuplah pintu kelas selama ujian sehingga siswa tidak terganggu dengan aktifitas yang terjadi di luar kelas.
- Jangan terlalu sering mengingatkan lamanya waktu ujian karena akan membuat siswa gugup dan memecahkan konsentrasi siswa.
5. Tipe soal
Ada beberapa tipe soal yang sering dipakai oleh guru
- Pilihan ganda
Tipe soal ini sangat disenangi oleh siswa karena biasanya tingkat kesulitannya rendah dan bisa ditebak oleh siswa. akan tetapi tipe soal sering menjebak dan tingkat penilaian kesalahannya objektif, jika tidak benar-benar paham materi dan maksud isi soal maka beresiko mendapat nilai rendah. - Uraian
Tipe soal ini cenderung tidak disenangi siswa karena selain tidak bisa asal tebak siswa biasanya malas menulis terlalu panjang. Siswa harus memahami dan mampu menjelaskan materi yang telah diberikan oleh guru. Kurang pahamnya siswa tentang materi biasanya akan membuat siswa menjawab asal-asalan atau bahkan mengsoongkan jawaban. Akan tetapi penilaian tipe soal ini tidak objektif artinya satu soal yang dijawab masih bisa diperkirakan harus diberi nilai berapa oleh guru. - Kalimat rumpang
Bentuk soal ini biasanya berupa kalimat yang membentuk paragraf yang terdapat beberapa kata yang dikosongkan dan harus dijawab oleh siswa. tipe soal ini menharuskan siswa mengingat setiap kalimat yang dibacanya agar mampu menjawab soal ujian.
Baca: Cara Memotivasi Peserta Didik Agar Rajin Belajar
Akan lebih baik jika membuat soal ujian dengan beberapa tipe soal dengan tingkat kesulitan materi yang berbeda. Demikianlah bahasan penulis tentang beberapa hal yang menyebabkan gagalnya nilai ujian siswa dan beberapa solusi dari penulis. Semoga menjadi bahan renungan dan mampu mengurangi jumlah siswa yang mendapat nilai buruk ketika ujian.