Berbicara mengenai tentang Pendidikan, kita semuanya pasti sudah mengetahuinya, bahwa begitu pentingnya pendidikan bagi manusia. Dengan adanya pendidikan diharapkan manusia dapat mempunyai pengetahuan, kemampuan, dan Sumber Daya Manusia yang tinggi. Hal-hal tersebut menjadi salah satu modal yang berharga dan juga terpenting bagi kelangsungan hidup manusia. Karena di era globalisasi ini tantangan ke depan butuh kemampuan di dalam persaingan pasar bebas.
Pendidikan, kemampuan, pengetahuan, dan wawasan sangat dibutuhkan dalam memulai atau melamar suatu pekerjaan. Mulai bangku Sekolah Dasar, pendidikan sudah kita dapatkan. Khususnya di Indonesia sendiri pendidikan itu masih jauh dari kata ideal. Nah untuk mengetahui lebih lanjut lagi mengenai pendidikan ini, dalam artikel ini kami akan memberikan informasi tentang potret dunia pendidikan di Indonesia, berikut simak ulasan detailnya:
Banyak dari beebagai kalangan menilai bahwa, Negara indonesia saat ini masih terikat oleh belenggu imperialisme atau praktek penjajahan gaya baru, yakni imperalisme-kolonialisme. Tentu berbagai kebijakan yang dilahirkan oleh penguasa (Negara), tidak terlepas dari andil dan intervensi dari imperialisme tersebut. Imperialisme hadir dalam dalam sosok Negara-negara maju seperti AS, Inggris, Kanada, Jepang, Koorsel, Spanyol, Prancis, Italia dan sekutunya.
Selain itu, juga hadir dalam bentuk lemabaga-lembaga donor internasional seperti Word Bank, IMF dan WTO. Artinya,secara otomatis orientasi dari dunia pendidikan Indonesia akan di arahkan pada kepentingan Negara-negara imperialisme tadi. Kebijakan-kebijakan yang dilahirkan pun tidak lah terkonsentrasi pada konteks dari pelaksanaan pendidikan itu sendiri, melainkan hanya merupakan bingkisan kebijakan yang di balut oleh kepentingan dari Negara imperialisme.
Pada Tahun 2001 Pemerintah Indonesia telah meratifikasi kesepakan tentang perdagangan jasa (General Adjustment On Trade and Service/GATS). Di mana dunia pendidikan dimasukkan menjadi salah satu dari 16 komoditas (barang dagangan). Dengan demikian, para investor dapat menanamkan investasinya disektor pendidikan (terutama pendidikan tinggi). Lahirnya kebijakan di sector pendidikan, tidak terlepas dari kepentingan Negara imperialism dalam proses liberalisasi sector pendidikan di Indonesia.
Dalam kesepakatan untuk kucuran hutan (Letter of Intent/LOI) dari IMF, pada tahun 1999, terdapat kesepakatan bahwa pemerintah harus mencabut subsidi untuk sector pendidikan dan kesehatan. Selanjutnya, juga melalui Bank Dunia, Pemerintah Indonesia telah mendapatkan kucuran hutang sebesar $ 114,54 untuk membiayai program Indonesian Managing Higher Educaion for Relevance and Effeciency. Kesepakatan ini di tanda tangani pada bulan Juni 2005. Program ini bertujuan untuk mewujudkan otonomi perguruan tinggi, efesiensi dan relevansi dengankebutuhan pasar. Word Bank menilai, bahwa pendidikan terlalu menyedot banyak anggaran, maka subsidi di sector pendidikan harus di pangkas.
Demikian informasi tentang potret dunia pendidikan di Indonesia yang dapat kami sampaikan kepada Anda semuanya, semoga bermanfaat!
0 Response to "Kualitas dan Potret Dunia Pendidikan di Indonesia"
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik.
Harap Tidak Mengkopi Paste Posting ini secara keseluruhan. Karena akan menghancurkan blog ini. Silahkan bila ingin menjadikannya referensi.