Sekolah yang ada di Kabupaten Labong serta Kaur pada tahun 2016 mendatang satupun dari keduanya tidak akan menggunakan Ujian Nasional dengan Sistem Computer Based Test (CBT). Sementara itu untuk delapan kabupaten atau kota lainnya, yakni sebanyak 18 sekolahan yang resmi ditunjuk sebagai sekolah percontohan akan melakukan uji coba uas dengan komputerisasi.
Uji coba pertama kali tersebut akan menyasar 18 sekolahan dengan rincian 16 SMA/ SMK dan yang sisanya adalah sekolahan SMP. Adapun sekolah yang di tunjuk sebagai uji perdana dari sistem unas komputer ini sudah siap. Mulai dari komputer, sistem jaringan online hingga genset juga sudah dipersiapkan.
Sementara itu bagi sekolahan yang tidak terdaftar di CBT, maka akan tetap menggunakan sistem klasik yakni menggunakan lembar jawaban komputer disingkat LJK. Uji coba kisi- kisi Unas 2016 juga harus digelar berkaitan dengan adanya perubahan sistem materi soal yang akan diberikan. Nantinya soal akan diambil dari irisan kurikulum 2013 serta kurikulum 2006 atau paling tidak diambil dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006. Dengan persiapan yang matang dan keseriusan dari semua pihak yang terkait, uji coba uas dengan komputerisasi optimis akan berjalan lancar dan sukses.
Adapun sistemnya sendiri adalah peserta Ujian Nasional akan mengisi jawaban dari soal yang ada di komputer dan hasil jawabanya tersebut akan langsung diolah oleh pusat menggunakan sistem online. Dengan cara ini beberapa pihak yakin jika pelaksanaan Ujian Nasional seperti ini akan berjalan cepat dan tidak memerlukan banyak waktu dan biaya. Sementara itu jika kita menggunakan sistem lama, selain memerlukan proses yang cukup lama biaya yang harus dikeluarkan oleh negara juga tidak sedikit.
Meski demikian masih ada beberapa pihak yang pesimis dengan sistem Ujian Nasional yang baru ini. Mereka beranggapan jika beberapa daerah di Indonesia masih awam dengan apa yang dinamakan komputer. Dengan keawaman mereka maka kemungkinan besar juga akan menurunkan kepercayaan diri siswa ketika mengerjakan soal- soal di depan layar komputer. Selain itu, jaringan akses di daerah- darah terpencil juga belum merata. Sehingga pemerintah harus mengeluarkan dana lebih untuk bisa menerapkan sistem Ujian Nasional menggunakan sistem komputer secara online. Pro dan kontra semacam ini memang sangat wajar dalam dunia pendidikan, yang pasti jika pemerintah dan pihak- pihak yang terkait bekerja secara sungguh- sungguh untuk menyukseskan uji coba uas dengan komputerisasi maka tidak menutup kemungkinan uji coba ini aka berjalan lancar sesuai dengan apa yang di harapkan semua pihak. Selain itu dengan menggunakan sistem komputer ini, upaya pengenalan komputer dan internet di sekolah- sekolahan juga semakin cepat.
0 Response to "Ujicoba Perdana Unas Dengan Komputerisasi"
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik.
Harap Tidak Mengkopi Paste Posting ini secara keseluruhan. Karena akan menghancurkan blog ini. Silahkan bila ingin menjadikannya referensi.